Hsi Belajar Tauhid 13 - Syafaat
*Hsi Belajar Tauhid 13 - Syafaat*
Rabu, 19/09/2018 Syafaat adalah meminta kebaikan bagi orang lain di dunia maupun di akhirat. Allah Swt dan RasulNya telah mengabarkan kepada kita tentang adanya syafaat pada hari kiamat. Diantara bentuknya adalah bahwasannya Allah Swt mengampuni seorang muslim dengan perantara doa orang yg telah Allah ijinkan utk memberikan syafaat. Syafaat akhirat harus kita imani dan kita berusaha utk meraihnya. Adapun modal utama utk mendapatkan syafaat akhirat adalah bertauhid dan bersihnya seseorang dari kesyirikan. Rasulullah Saw bersabda, ketika beliau mengabarkan tentang bahwasanya beliau memiliki syafaat pada hari kiamat: _"Syafaat itu akan didapatkan Insya Allah oleh setiap orang yg mati dari umatku yg tidak menyekutukan Allah sedikitpun." [HR. Muslim]_ Merekalah orang-orang yg Allah ridhoi karena ketauhidan yg mereka miliki. Allah Swt berfirman: {ْ...وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَىٰ...} [الأنبياء : 28] Artinya: _"Dan mereka (yaitu para Nabi, para Malaikat, dan juga yg lain) tidak memberikan syafaat kecuali bagi orang-orang yg Allah ridhoi." [Al-Anbiyaa:28]_ Syafaat di akhirat ini berbeda dengan syafaat di dunia. Karena seseorang pada hari kiamat tidak bisa memberi syafaat bagi orang lain kecuali setelah diijinkan oleh Allah Swt sampai meskipun dia adalah seorang Nabi atau seorang malaikat sekalipun, sebagaimana firman Allah: {ِ...مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهُِ} [البقرة : 255] Artinya: _"Tidaklah ada yg memberikan syafaat disisi Allah kecuali dengan ijin Nya." [Al-Baqoroh:255]_ Oleh karena itu permintaan syafaat hanya ditujukan kepada Allah, Zat yg memilikinya. Seperti seseorang mengatakan di dalam doanya, "Yaa Allah, aku meminta syafaat NabiMu". Inilah cara meminta syafaat yg diperbolehkan. Bukan meminta langsung kepada Nabi Muhammad Saw seperti mengatakan, "Yaa Rasulullah, berilah aku syafaatmu, atau dengan cara menyerahkan sebagian ibadah kepada mahluk dengan maksud meraih syafaatnya". Cara seperti ini adalah cara yg dilakukan oleh kaum musyrikin jaman dahulu. Allah Swt berfirman: {وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَٰؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللَّهِ ۚ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ} [يونس : 18] Artinya: _"Dan mereka menyembah kepada selain Allāh, sesuatu yang tidak memudharati mereka dan tidak pula memberikan manfaat dan mereka berkata: "Mereka adalah pemberi syafa’at bagi kami disisi Allāh". Katakanlah: "Apakah kalian akan mengabarkan kepada Allāh sesuatu yang Allāh tidak ketahui di langit maupun di bumi?". Maha Suci Allāh dan Maha Tinggi dari apa yang mereka sekutukan." [Surah Yunus:18]_ Wassalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh. DR. Abdullah Roy. Di kota Al-Madinah.
Komentar
Posting Komentar