*Hsi Belajar Tauhid 20 - Riya*

 Alhamdulillah. Washolatu wasalamu 'ala rosulillaah. Wa'ala alihi washohbihi ajma'in.

*Hsi Belajar Tauhid 20 - Riya*

Jum'at, 28/09/2018
Riya adalah seseorang mengamalkan sebuah ibadah bukan karena ingin pahala Allah Swt, akan tetapi ingin dilihat oleh manusia dan dipuji.

Riya hukumnya haram. Dan termasuk syirik kecil yg samar yg tidak mengeluarkan seseorang dari Islam.

Riya adalah diantara sebab tidak diterimanya amal ibadah seseorang, bagaimana pun besar amalan tersebut.

Rasulullah Saw bersabda:
_"Allah Swt berfirman: Aku adalah Zat yg paling tidak butuh dengan syirik. Barangsiapa yg mengamalkan sebuah amalan, dia menyekutukan Aku bersama yg lain di dalam amalan tersebut maka Aku akan meninggalkannya dan juga kesyirikannya." [HR. Muslim]_

Sebagian ulama berpendapat bahwa syirik yg kecil tidak diampuni oleh Allah Swt. Artinya dia harus diazab supaya bersih dari dosa riya tersebut.

Berbeda dengan dosa besar yg ada di bawah kehendak Allah, yg kalau Allah menghendaki maka diampuni langsung, dan kalau Allah menghendaki maka akan diazab terlebih dahulu. 

Mereka berdalil dengan keumuman ayat:
{إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ ۚ } [النساء : 48]

Artinya:
_"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa yg lain bagi siapa yg dikehendaki." [QS. An-Nisaa':48]_

Tahukah kita, siapa orang yg pertama kali nanti akan dinyalakan api Neraka dengan mereka?
Mereka bukanlah preman-preman di jalan atau pembunuh yg kejam, tetapi mereka justru adalah orang-orang yg beramal sholeh. Mereka adalah orang yg mengajarkan Al-Quran supaya dikatakan sebagai seorang Qori yaitu orang yg suka membaca Al-Quran atau seorang yg mahir membaca Al-Quran.
Dan juga orang yg berinfaq, supaya dikatakan dermawan.
Dan berjihad supaya dikatakan pemberani.

Mereka beramal bukan karena Allah sebagaimana hal ini dikabarkan oleh Nabi Saw di dalam hadits yg shohih yg diriwayatkan oleh At-Tirmidzi.

Oleh karena itu, saudara-saudara sekalian, ikhlaslah di dalam beramal. Dan ikhlas adalah barang yg sangat berharga. Para salaf kita pun merasa atau merasakan beratnya memperbaiki hati mereka.

Hanya kepada Allah kita meminta keikhlasan di dalam beramal. Menjauhkan kita dari riya, sum'ah dan ujub dan berbagai penyakit hati. 

Dan marilah kita biasakan utk menyembunyikan amal kita kecuali kalau memang ada maslahat yg lebih kuat.

Wassalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh.

DR. Abdullah Roy.
Di kota Al-Madinah.

Komentar