Hsi Belajar Tauhid 22 - Takut Kepada Allah

 Alhamdulillah. Washolatu wasalamu 'ala rosulillaah. Wa'ala alihi washohbihi ajma'in.

*Hsi Belajar Tauhid 22 - Takut Kepada Allah*

Selasa, 02/10/2018
Diantara keyakinan seorang muslim bahwa manfaat dan mudhorot adalah di tangan Allah semata.

Seorang muslim tidak takut kecuali kepada Allah. Dan tidak bertawakal kecuali hanya kepada Allah.

_"Takut kepada Allah yg dibenarkan adalah takut yg membawa pelakunya kepada merendahkan diri dihadapan Allah dan mengagungkanNya dan membawanya utk menjauhi larangan Allah dan melaksanakan perintahNya. Bukan takut yg berlebihan yg membawa kepada keputusasaan terhadap rahmat Allah. Dan juga bukan takut yg terlalu tipis yg tidak membawa pemiliknya kepada ketaatan kepada Allah."_

Takut seperti ini adalah ibadah. Tidak boleh sekali-kali seorang muslim menyerahkan takut seperti ini kepada selain Allah.
Barangsiapa menyerahkannya kepada selain Allah maka dia telah terjerumus ke dalam syirik besar yg dapat mengeluarkan seseorang dari Islam.

Misalnya, orang yg takut mudhorot wali fulan yg sudah meninggal kemudian takut tersebut menjadikan dia merendahkan diri di hadapan kuburannya dan kemudian mengagungkannya.

Hendaknya seorang muslim meneladani Nabi Ibrahim As ketika beliau berkata:
{...وَلَا أَخَافُ مَا تُشْرِكُونَ بِهِ إِلَّا أَن يَشَاءَ رَبِّي شَيْئًا...َ} [الأنعام : 80]

Artinya:
"Dan aku tidak takut dengan sesembahan kalian, mereka tidak memudhorotiku kecuali apabila Robbku menghendaki." [QS. Al-An'aam:80].

Diantara takut yg diharamkan adalah takutnya seseorang kepada mahluk melebihi takutnya kepada Allah. Sehingga takut tersebut membuat dia meninggalkan perintah Allah atau melanggar larangan Allah.
Seperti orang yg meninggalkan jihad yg wajib atasnya karena takut kepada orang-orang kafir atau tidak melarang kemungkaran karena takut celaan manusia padahal dia mampu.

Allah Swt berfirman:
{إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ} [آل عمران : 175]

Artinya:
"Sesungguhnya itu hanyalah syaithan yg menakut-nakuti kalian dengan wali-walinya. Karena itu, janganlah kalian takut kepada mereka tetapi takutlah kalian kepadaKu jika kalian benar-benar orang-orang yg beriman." [QS. Ali-'Imroon:175].

Diantara cara menghilangkan rasa takut kepada mahluk yg diharamkan adalah berlindung kepada Allah Swt dari bisikan syaithan dan mengingat sabda Nabi Saw:

Artinya:
"Ketahuilah, bahwa seandainya umat semuanya berkumpul utk memberi manfaat kepadamu niscaya mereka tidak bisa memberikan manfaat kecuali dengan apa yg sudah Allah tulis, dan seandainya mereka berkumpul utk memberi mudhorot kepadamu niscaya mereka tidak bisa memberi mudhorot kecuali dengan apa yg sudah Allah tulis." [HR. At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh syaikh Al-Albani rahimahullah].

Diperbolehkan takut yg merupakan tabiat manusia, seperti takut kepada panasnya api,  takut kepada binatang buas. Dan takut seperti ini bukanlah takut yg merupakan ibadah dan juga bukan takut yg membawa seseorang meninggalkan perintah atau melanggar larangan Allah Swt. Ini adalah takut yg tabiat yg para Nabi pun tidak terlepas darinya.

Wassalaamu'alaikum warohmatulloohi wabarokaatuh.

DR. Abdullah Roy.
Di kota Al-Madinah.

Komentar