Adabul Mufrod - Budak atau Pembantu
Sabtu, 18/01/2020
Masjid Dakwah Usu.
Ustadz Ali Nur, Lc
Dari Abu Mas'ud berkata, dahulu aku memukul pembantu, saat itu aku mendengar suara dari belakangku, ketahuilah Abu Mas'ud, sungguh Allah berkuasa terhadap dirimu ketimbang kamu terhadapnya (budaknya).
Lalu aku menoleh ternyata Rasulullah. Lalu cambuku terjatuh karena wibawa Rasulullah. Lalu Abu Mas'ud berkata, dia merdeka. Lalu Rasulullah Shallallaahu'alaihiwasalam berkata, seandainya tidak kamu lakukan, niscaya Allah akan mengazabmu.
Min fiqhil bab:
1. Ini adalah pengalaman seorang sahabat yg bisa kita ambil pelajarannya.
2. Kita bisa ingatkan orang yg mendzolimi seseorang dengan kalimat ini, "ketehauilah, sesungguhnya Allah lebih berkuasa melakukan hal tersebut kepadamu ketimbang kamu terhadapnya (orang yg didzolimi)".
3. Menoleh maksudnya adalah dengan wajah.
4. Cepatnya para sahabat bertaubat dan mengakui kesalahan dan melaksanakan titah Rasulullah Shallallaahu'alaihiwasalam. Tidak fikir fikir. Ini dibuktikan Abu Mas'ud dengan memerdekan budaknya seketika itu.
Demikian juga reaksi Abu Bakar Shiddiq ketika Rasulullah mengabarkan kepadanya bahwa beliau baru saja Isra' Mi'raj maka tanpa fikir fikir langsung percaya dengan mengatakan shodaqta (engkau benar).
Begitulah pentingnya posisi sahabat di dalam Islam. Yaitu sebaik baik generasi dalam memgikuti dan mentaati Rasulullah Shallallaahu'alaihiwasalam.
5. Kalau seandainya kamu tidak memerdekakan hamba saya teesebut maka Allah akan membakarmu di dalam api Neraka.
Ini adalah peringatan keras atas dosa kedzoliman yaitu pukulan tersebut melebihi kesalahan budak.
Rasulullah Shallallaahu'alaihiwasalam pernah bersabda bahwa berapa kali kita memaafkan budak/pembantu dalam sehari? Maka Rasulullah menjawab 70kali.
Tanya jawab:
Komentar
Posting Komentar