Menghilangkan Penderitaan Sesama Muslim
✍️ Menghilangkan Penderitaan Sesama Muslim
๐ค Ustadz DR. Firanda Andirja, M.A
ุนَْู ุฃَุจِู ُูุฑَْูุฑَุฉَ ุนَْู ุงَّููุจِِّู ุตََّูู ุงููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ َูุงَู ู
َْู ََّููุณَ ุนَْู ู
ُุณِْูู
ٍ ُูุฑْุจَุฉً ู
ِْู ُูุฑَุจِ ุงูุฏَُّْููุง ََّููุณَ ุงููู ุนَُْูู ُูุฑْุจَุฉً ู
ِْู ُูุฑَุจِ َْููู
ِ ุงَِْูููุงู
َุฉِ َูู
َْู َูุณَّุฑَ ุนََูู ู
ُุนْุณِุฑٍ َูุณَّุฑَ ุงَُّููู ุนََِْููู ِูู ุงูุฏَُّْููุง َูุงْูุขุฎِุฑَุฉِ َูู
َْู ุณَุชَุฑَ ุนََูู ู
ُุณِْูู
ٍ ุณَุชَุฑَ ุงَُّููู ุนََِْููู ِูู ุงูุฏَُّْููุง َูุงْูุขุฎِุฑَุฉِ َูุงَُّููู ِูู ุนَِْูู ุงْูุนَุจْุฏِ ู
َุง َูุงَู ุงْูุนَุจْุฏُ ِูู ุนَِْูู ุฃَุฎِِูู
Dari shฤhabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata, Rasลซlullฤh ๏ทบ bersabda, “Barangsiapa yang menghilangkan dari seorang Muslim penderitaannya dari penderitaan-penderitaan di dunia, maka Allฤh akan menghilangkan penderitaannya dari penderitaan-penderitaan hari Kiamat. Barangsiapa yang memudahkan bagi orang yang mengalami kesulitan karena terlilit utang, maka Allฤh akan memudahkan baginya urusan di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib orang Islam, maka Allฤh akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allฤh senantiasa menolong hamba tersebut jika seorang hamba menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan kaidah yang sangat agung yaitu
ุงْูุฌَุฒَุงุกُ ู
ِْู ุฌِْูุณِ ุงْูุนَู
َِู
“Balasan sesuai dengan amal perbuatan.”
Barangsiapa yang melakukan kebaikan, maka Allฤh akan balas dengan kebaikan. Barangsiapa yang melakukan keburukan, maka Allฤh akan balas dengan keburukan. Perhatikan hadits ini!
* Barangsiapa yang menghilangkan penderitaan orang lain, maka Allฤh akan menghilangkan penderitaannya.
* Barangsiapa yang memudahkan orang yang mengalami kesulitan, maka Allฤh akan mengilangkan kesulitannya.
* Barangsiapa yang menutup aurat seorang Muslim, maka Allฤh akan menutup auratnya.
* Barangsiapa menolong seorang hamba, maka Allฤh akan menolongnya.
Ini semua menunjukkan bahwasanya “balasan seusai dengan perbuatan”.
Hadits ini membicarakan beberapa permasalahan.
ู
َْู ََّููุณَ ุนَْู ู
ُุณِْูู
ٍ ُูุฑْุจَุฉً ู
ِْู ُูุฑَุจِ ุงูุฏَُّْููุง ََّููุณَ ุงููู ุนَُْูู ُูุฑْุจَุฉً ู
ِْู ُูุฑَุจِ َْููู
ِ ุงَِْูููุงู
َุฉِ
“Barangsiapa yang menghilangkan penderitaan seorang muslim dari penderitaan-penderitaannya di dunia maka Allฤh ๏ทป akan menghilangkan penderitaanya pada hari kiamat kelak.”
Di sini Rasลซlullฤh ๏ทบ tidak mengatakan “Allฤh akan menghilangkan penderitaannya di dunia dan di akhirat”, tetapi Rasลซlullฤh shallallฤhu ‘alayhi wa sallam hanya mencukupkan “Allฤh akan menghilangkan penderitaannya di hari kiamat kelak.”
Kenapa bisa demikian? Hal ini dijelaskan oleh Al-Hฤfizh Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam kitabnya Jamฤซ’ul ‘Ulลซm wal Hikฤm, beliau menyebutkan bahwasanya, “Karena penderitaan di dunia tidak ada apa-apanya (tidak ada bandingannya) jika dibandingkan dengan penderitaan pada hari kiamat kelak.”
Sesungguhnya penderitaan pada hari kiamat kelak sangatlah berat. Oleh karenanya, Allฤh menyediakan bagi orang yang menghilangkan penderitaan saudaranya di dunia, Allฤh akan menghilangkan penderitaannya di akhirat.
Kenapa? Penderitaan di dunia masih bisa dihadapi tapi penderitaan di akhirat maka sangat mengerikan. Tidak ada orang yang bisa menghadapi penderitaan di akhirat, kecuali jika ditolong oleh Allฤh ๏ทป.
Seperti dalam hadits disebutkan,
َูุฌْู
َุนُ ุงَُّููู ุงَّููุงุณَ ุงูุฃَََِّูููู َูุงูุขุฎِุฑَِูู ِูู ุตَุนِูุฏٍ َูุงุญِุฏٍ , ُูุณْู
ِุนُُูู
ُ ุงูุฏَّุงุนِู ََُْููููุฐُُูู
ُ ุงْูุจَุตَุฑُ ، َูุชَุฏُْูู ุงูุดَّู
ْุณُ , ََููุจُْูุบُ ุงَّููุงุณَ ู
َِู ุงْูุบَู
ِّ َูุงَْููุฑْุจِ ู
َุง ูุง ُูุทَُِูููู َููุง َูุญْุชَู
َُِููู , ََُُููููู ุงَّููุงุณُ ุจَุนْุถُُูู
ْ ِูุจَุนْุถٍ : ุฃَูุง ุชَุฑََْูู ู
َุง َูุฏْ ุจََูุบَُูู
ْ , ุฃَูุง ุชَْูุธُุฑَُูู ู
َْู َูุดَْูุนُ َُููู
ْ ุฅَِูู ุฑَุจُِّูู
ْ
Rasลซlullฤh ๏ทบ mengatakan bahwasanya, “Allฤh akan mengumpulkan seluruh manusia sejak awal sampai akhir di satu dataran; Matahari akan direndahkan oleh Allฤh ๏ทป; Maka orang-orang akan mengalami penderitaan dan kesulitan dan penderitaan yang mereka tidak mampu untuk menghadapinya, mereka tidak mampu untuk memikulnya; Maka sebagian orang berkata kepada yang lainnya, “Tidakkah kalian melihat yang kalian rasakan, tidakkah kalian melihat siapa yang bisa memberi syafa’at bagi kita di sisi Rabb kita.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ini adalah hadits tentang syafa’at yang menjelaskan manusia dalam kondisi sangat sulit tatkala itu, karena matahari diturunkan dalam jarak satu mil.
Dalam hadits lain Rasลซlullฤh ๏ทบ mengatakan,
ุชُุญْุดَุฑَُูู َْููู
َ ุงَِْูููุงู
َุฉِ ุญَُูุงุฉً ุนُุฑَุงุฉً ุบُุฑْูุง
“Kalian akan dibangkitkan oleh Allฤh pada hari kiamat dalam kondisi tidak memakai alas kaki, dalam kondisi tidak berpakaian, dan dalam kondisi belum disunat.”
‘Aisyah radhiyallฤhu ‘anhฤ berkata,
ุงูุฑِّุฌَุงُู َูุงِّููุณَุงุกُ ุฌَู
ِูุนًุง ، َْููุธُุฑُ ุจَุนْุถُُูู
ْ ุฅَِูู ุจَุนْุถٍ؟
“Ya Rasลซlullฤh, lelaki dan wanita akan saling melihat diantara mereka (kalau mereka dikumpulkan bersama)?”
Kata Rasลซlullฤh ๏ทบ,
ุงูุฃَู
ْุฑَ ุฃَุดَุฏُّ ุฃَْู ُِููู
َُّูู
ْ ู
ِْู ุฐَِูู
“Perkaranya sangat dahsyat sehingga mereka tidak sempat untuk memikirkan hal itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allฤh mengatakan,
َْููู
ًุง َูุฌْุนَُู ุงِْْูููุฏَุงَู ุดِูุจًุง
“Hari dimana Allฤh menjadikan anak-anak menjadi beruban.” (QS. Al-Muzzammil: 17)
Karena dahsyatnya hari itu, sehingga seandainya hari tersebut dilihat olah anak-anak, maka rambut mereka bisa langsung beruban karena begitu mengerikannya hari tersebut.
Tatkala matahari didekatkan oleh Allฤh ๏ทป maka manusia bercucuran keringat. Ada yang keringatnya sampai di mata kakinya, ada yang sampai di betisnya, ada yang di pinggangnya, bahkan sampai keringatnya di mulutnya karena hebatnya panas dan penderitaan pada hari tersebut.
Nabi bersabda :
«ุชُุฏَْูู ุงูุดَّู
ْุณُ َْููู
َ ุงَِْูููุงู
َุฉِ ู
َِู ุงْูุฎَِْูู، ุญَุชَّู ุชََُููู ู
ُِْููู
ْ َูู
ِْูุฏَุงุฑِ ู
ٍِูู، ََُُููููู ุงَّููุงุณُ ุนََูู َูุฏْุฑِ ุฃَุนْู
َุงِِููู
ْ ِูู ุงْูุนَุฑَِู، َูู
ُِْููู
ْ ู
َْู َُُูููู ุฅَِูู َูุนْุจَِْูู، َูู
ُِْููู
ْ ู
َْู َُُูููู ุฅَِูู ุฑُْูุจَุชَِْูู، َูู
ُِْููู
ْ ู
َْู َُُูููู ุฅَِูู ุญََِْْูููู، َูู
ُِْููู
ْ ู
َْู ُْููุฌِู
ُُู ุงْูุนَุฑَُู ุฅِْูุฌَุงู
ًุง» َูุงَู: َูุฃَุดَุงุฑَ ุฑَุณُُูู ุงِููู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ ุจَِูุฏِِู ุฅَِูู ِِููู
“Matahari pada hari kiamat didekatkan kepada manusia, hingga jaraknya dari mereka hanya satu mil. Maka orang-orang berdasarkan amalannya dalam hal keringat. Ada diantara mereka yang keringatnya hingga dua mata kakinya, diantaranya ada yang keringatnya hingga kedua lututnya, ada yang keringatnya hingga kedua pinggangnya, dan ada yang keringatnya sampai ke mulutnya menahan mulutnya” (HR Muslim No. 2864)
Oleh karenanya, ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allฤh ๏ทป,
Di sini Rasลซlullฤh ๏ทบ mengkhususkan “Barangsiapa yang menghilangkan penderitaan seorang mukmin di dunia maka Allฤh akan menghilangkan penderitaannya di akhirat,” karena penderitaan di dunia masih bisa dihadapi. Adapun penderitaan akhirat siapa yang bisa menghadapinya? Penderitaan dengan berbagai macam model penderitaan. Maka barangsiapa yang menghilangkan penderitaan seorang Mukmin, maka dia akan dihilangkan penderitaannya di hari kiamat.
Naffasa (ََّููุณَ) dalam bahasa Arab diambil dari ุงูุชَِْْูููุณ yang artinya “melegakan.” Jika ada orang tercekik, susah bernapas, dadanya sempit, udara sulit keluar dari kerongkongannya, kemudian kita lepaskan. Itulah namanya tanfis. Jadi seakan-akan ia mudah untuk bernapas lagi.
Ini merupakan isyarat bahwasanya ketika seseorang melihat saudaranya mengalami penderitaan, bisa jadi dia tidak menghilangkan penderitaannya secara total, tapi paling tidak dia meringankan seperti pada contoh di atas, orang yang sebelumnya sulit untuk bernapas, sulit untuk bergerak, tiba-tiba dia bisa lagi menghembuskan udara/nafasnya sehingga dia merasa ringan. Oleh karenanya, jika seseorang berusaha membantu saudaranya semaksimal mungkin maka Allฤh akan menghilangkan penderitaannya pada hari kiamat.
Meskipun disebutkan bahwa hadits ini menunjukkan al jazฤ min jinsil ‘amal (balasan sesuai dengan perbuatan). Namun pada hakikatnya, amalan kita tidak sebanding dengan pemberian Allฤh, dengan balasan yang Allฤh berikan. Bayangkan, kita hanya menghilangkan penderitaan seseorang di dunia, tetapi balasannya penderitaan kita di akhirat yang akan dihilangkan Allฤh ๏ทป. Tentu tidak ada bandingannya antara penderitaan di dunia dengan penderitaan di akhirat.
Baca lebih banyak di:
https://firanda.com/4475-kitabul-jami-bab-2-hadits-12-menghilangkan-penderitaan-sesama-muslim.html
#kelas.firanda.com
๐ฅ MEDIA OFFICIAL ๐ฅ
๐ Web | Firanda.com
๐น Youtube : youtube.com/firandaandirja
๐บ Instagram : instagram.com/firanda_andirja_official
๐ Telegram : t.me/firanda_andirja
๐️ Twitter : twitter.com/firanda_andirja
๐ฑ Facebook : facebook.com/firandaandirja
๐ Soundcloud : soundcloud.com/firanda-andirja
Komentar
Posting Komentar