Kaum-Kaum Arab
Para sejarawan membagi kaum-kaum Arab berdasarkan garis keturunan asal mereka menjadi tiga bagian yaitu:
1. Arab Ba'idah, yaitu kaum-kaum Arab kuno yang sudah punah dan tidak mungkin melacak rincian yang cukup tentang sejarah mereka, seperti 'Ad, Tsamud, Thasm, Judais, 'Imlaq (bangsa Raksasa) dan lain-lainnya.
2. Arab 'Aribah, yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari garis keturunan Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan, atau disebut pula Arab Qahthaniyah.
3. Arab Musta'ribah, yaitu kaum-kaum Arab yang berasal dari garis keturunan Isma'il, yang disebut pula Arab 'Adnaniyah.
Tempat kelahiran Arab 'Aribah (kaum Qahthan) adalah negeri Yaman, lalu berkembang menjadi beberapa kabilah dan anak kabilah (marga), yang terkenal darinya ada dua kabilah, yaitu:
A. Himyar, anak kabilahnya yang paling terkenal adalah Zaid al-Jumhur, Qudha'ah dan Sakasik.
B. Kahlan, anak kabilahnya yang paling terkenal adalah Hamadan, Anmar, Thayyi', Madzhaj, Kindah, Lakham, Judzam, Azd, Aus, Khazraj dan anak cucu dari Jafnah yang merupakan para raja di Syam serta lain-lainnya.
Silsilah Kaum Arab
Disusun oleh Abu Zaid berdasarkan kitab "Perjalanan Hidup Rasul yang Agung dari Kelahiran Hingga Detik-Detik Terakhir". Karya Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfury dengan judul asli Ar-Rahiq Al-Makhtum.
Penyusunan ini bisa benar dan bisa juga salah. Karena mengandalkan logika lemah yang saya miliki dan hanya mengandalkan keterangan yang ada pada kitab terjemahan tersebut. Harap maklum. Makanya kedepan jika ternyata ada kekeliruan dan bisa diralat maka akan saya ralat.
Dan silsilah kaum Arab ini menurut saya sangat bermanfaat ketika kita sedang membaca kitab Sirah Nabawiyyah. Karena nanti kita bisa melihat silsilah aktor-aktor yang dijelaskan dalam sejarah tersebut.
Kemudian tanda ... (titik tiga kali) maka itu pertanda bahwa saya belum tahu jelas anak keturunan dari siapa karena memang tidak disebutkan dengan jelas bin siapa.
1. Kaum Ba'idah
1.1. 'Ad
1.2. Tsamud
1.3. Thasm
1.4. Judais
1.5. 'Imlaq (bangsa Raksasa)
1.6. Dan lain-lainnya
2. Kaum 'Aribah
Pemerintahan Yaman.
Di antara suku tertua dan terkenal di Yaman adalah suku Saba'. Kurang lebih keberadaannya 25 Abad Sebelum Masehi (SM).
a. Antara tahun 1300SM hingga 620SM, dikenal dengan periode dinasti al-Mu'iniah dan raja-rajanya dijuluki dengan Mukrib Saba'. Ibukotanya Sharwah yang puing-puingnya terletak sekitar 50 km ke arah Barat Laut dari kota Ma'rib, dan berjarak 142 km arah Timur kota Shan'a yang dikenal dengan sebutan Kharibah. Pada dinasti inilah telah dimulai pembangunan bendungan yang dikenal dengan nama Bendungan Ma'rib.
b. Antara tahun 620SM hingga 115SM, dikenal dengan periode dinasti Saba' dan julukan Mukrib mereka tinggalkan. Dan menjadikan Ma'rib sebagai ibukotanya. Puing-puing kota Ma'rib dapat dijumpai pada jarak 192 km dari arah Timur Shan'a.
c. Dari tahun 115SM hingga 300M, dikenal dengan periode dinasti al-Himyariyyah Pertama. Sebab kabilah Himyar telah memisahkan diri dari kerjaan Saba' dan menjadikan kota Raidan sebagai ibukotanya dan dikenal dengan nama Zhaffar. Puing-puingnya dapat ditemukan disebuah bukit yang memutar dekat Yarim.
d. Dari tahun 300M hingga masuknya ISlam ke Yaman, dikenal dengan periode dinasti al-Himyariyyah Kedua. Pada periode ini bangsa Romawi berhasil memasuki kota 'Adn. Dan atas bantuan Romawi maka bangsa Habasyah (Ethiopia) berhasil menduduki negeri Yaman yaitu tahun 340M sampai 378M. Kemudian negeri Yaman memperoleh kemerdakaannya dan terjadi banjir sebab retaknya bendungan Ma'rib pada tahun 450M atau 451M.
Pada tahun 523M, Dzu Nuwas, seorang yang berdarah Yahudi memimpin penyerangan keji terhadap penduduk Najran yang beragama Nasrani dan berusaha memaksa mereka meninggalkan agama Nasrani. Karena mereka menolak maka Dzu Nuwas memerintahkan agar dibuat parit dan dinyalakan api di dalamnya dan dilemparlah orang-orang Nasrani ke dalamnya hidup-hidup. Kisah ini diisyaratkan dalam Al-Quran dalam surah Al-Buruj melalui firman Allah (binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit).
Dan seterusnya sampai pemerintahan Abrahah pada tahun 549M.
2.1. Ya'rib bin Yasyjub bin Qahthan
Himyar dan Kahlan adalah Kabilah dan di bawahnya adalah anak-anak kabilah yaitu Marga.
2.1.1... Himyar
2.1.1.1... Zaid al-Jurhum
2.1.1.2... 'Amr bin al-Jurhum
2.1.1.2.1. Madhdhadh bin 'Amr
Madhdhadh bin 'Amr adalah pemuka dan sesepuh kabilah Jurhum.
2.1.1.2.1.1. al-Harits bin Madhdhadh
2.1.1.2.1.1.1. 'Amr bin al-Harits
↳Baca detail:
↳Baca detail:
2.1.1.3.1. Jarsyam bin Jalhamah (hal: 29)
2.1.1.3.1.1 Mu'anah bin Jarsyam (hal: 29)
↳Baca detail:
2.1.1.5... Qudha'ah
↳Baca detail:
Beberapa marga Qudha'ah ada yang pindah menuju wilayah Syam. Di antaranya adalah Bani Sulaih bin Hulwan.
2.1.1.5.1.1. Sulaih bin Hulwan
2.1.1.5.1.1.1. Daj'am bin Sulaih (lebih dikenal dengan adh-Dhaja'imah)
↳Baca detail:
Pemerintahan Persia.
Singgah di pinggiran As-Samawah di Iraq. Bangsa Persia menjadi kuat kembali pada era Ardasyir yaitu pendiri dinasti Sasaniyah sejak tahun 226M. Ardasyir berhasil mempersatukan bangsa Persia dan berhasil menguasai Bangsa Arab disekitar tapal batas kekuasaannya. Itulah sebabnya suku Qudha'ah mengungsi ke Syam.
2.1.1.6.1 Ma'di Yakrib bin Sayf Dzi Yazin al-Himyari
↳Baca detail:
Setelah peristiwa "perang gajah" maka pendudukan Yaman meminta bantuan kepada Persia lalu melakukan perlawanan terhadap pasukan Habasyah sehingga mereka dapat mengusir orang-orang Habasyah dari negeri Yaman dan memperoleh kemerdekaan pada tahun 575M dan dikomandoi oleh Ma'di Yakrib bin Sayf Dzi Yazin al-Himyari dan diangkat menjadi raja di Yaman.
Kemudian Ma'di Yakrib dibunuh oleh pelayannya sendiri dari kalangan orang Habasyah. Kemudian Kisrah (gelar raja Persia) mengangkat seorang pelaksana pemerintahaan dari bangsa Persia di Shan'a dan menjadikan Yaman sebagai negara konfederasi dari Persia. Orang Persia terakhir yang memimpin adalah Badzan, kemudian memeluk Islam pada tahun 638M. Dengan keislamannya ini maka berakhirlah tampuk kekuasaan Persia di Yaman.
2.1.2.1... Hamadan
2.1.2.2... Anmar
2.1.2.3... Thayyi'
↳Baca detail:
2.1.2.5... Kindah
↳Baca detail:
2.1.2.6.1... Rabi'ah
2.1.2.6.1.2. Nashr bin Rabi'ah.
↳Baca detail:
Dia adalah bapak raja-raja al-Manadzirah di Hirah.
↳Baca detail:
2.1.2.6.1.2.2.1 'Amr bin 'Ady
↳Baca detail:
2.1.2.6.1.2.3.1. al-Mundzir bin Ma'us Sama'
↳Baca detail:
al-Mundzir bin Ma'us Sama' menjadi raja atas Hirah dari tahun 512M sampai 554M. Pada saat itu Kisra (raja Persia) adalah Qabbaz bin Fairuz (448M-531), dimana pada era kekuasaan Qabbaz muncullah seorang bernama Mazdak, yang melegalkan permisivisme (gaya hidup serba boleh). Tindakan ini diikuti juga oleh Qabbaz bin Fairuz. Kemudian Qabbaz bin Fairuz mengirim utusan ke raja Hirah yaitu al-Mundzir bin Ma'us Sama' untuk mengikuti faham ini sebagai way of life. Namun al-Mundzir bin Ma'us Sama' menonlak demi menjaga martabat dan harga diri. Kemudian Qabbaz bin Fairuz mencopot al-Mundzir bin Ma'us Sama' dan menggantinya dengan al-Harits bin 'Amr bin Hajar al-Khindi yang merespon ajakan kepada Mazdakisme tersebut. Qabbaz bin Fairuz digantikan dengan Kisra Anusyirwan (531M-578M) yang sangat anti dengan Mazdakisme tersebut, karenanya dia membunuh Mazdak dan pengikutnya. Kemudian Kisra Anusyirwan mengangkat kembali al-Mundzir bin Ma'us Sama' sebagai raja Hirah. Sementara itu Kisrah Anusyirwan terus memburu al-Harits bin 'Amr tetapi dia meminta perlindungan kepada kabilah Kalb hingga meninggal di tengah mereka.
↳Baca detail:
an-Nu'man bin al-Mundzir bin Ma'us Sama' adalah raja Hirah yang mendapat kemarahan Kisra akibat siasat adu domba yang direkayasa oleh Zaid bin 'Ady al-'Ibady, kemudian akibat adu domba tersebut, Kisra mengirim utusan dan memburu an-Nu'man bin al-Mundzir bin Ma'us Sama'. Diam-diam an-Nu'man menemui kepala suku Ali Syaiban yaitu Hani' bin Mas'ud dan menitipkan kepadanya harta dan anak an-Nu'man. Kemudian an-Nu'man datang ke Kisra dan dijebloskan ke dalam penjara hingga meninggal dunia.
Kisra mengangkat Iyas bin Qabishah Ath-Thayyi sebagai raja Hirah dan memerintahkannya mengirim utusan untuk menemui Hani' bin Mas'ud untuk menyerahkan titipan an-Nu'man. Tapi Hani' bin Mas'ud menolak demi menjnaga harga diri dan martabat dan terjadilah perang antara Hani' bin Mas'ud dengan Kisra dan Bataliyonnya, dan inilah perang pertama antara suku Arab yaitu Bani Ali Syaiban (yang dikepalai oleh Hani' bin Mas'ud) dengan Kisra dan dimenangkan oleh Hani' bin Mas'ud. Persia mengalami kekalahan yang sangat memalukan. Ini adalah kemenangan pertama bagi bangsa Arab terhadap bangsa asing.
Sepeninggal Iyas, Kisra mengangkat raja Hirah yaitu Azadzbah (614M-631M). Pada tahun 632M kekuasaan dipegang kembali oleh Ali Lakhm, diantara rajanya adalah al-Mundzir bin an-Nu'man yang bergelar al-Ma'rur. Kemudian hanya 8 bulan saja, setelah itu ditaklukan oleh kaum muslimin di bawah komando Panglima Khalid bin Walid.
2.1.2.7.1. 'Amr Muzaiqiya' bin Azd
2.1.2.7.1.1. Imran bin 'Amr Muzaiqiya'
↳Baca detail:
↳Baca detail:
2.1.2.7.1.2.1.1. Aus bin Haritsah
2.1.2.7.1.2.1.1.1. 'Abd al-Asyhal bin Aus
2.1.2.7.1.2.1.1.1.1. At-Tayhan bin 'Abd al-Asyhal
2.1.2.7.1.2.1.1.1.1.1. Abu Al-Haytsam bin At-Tayhan
↳Baca detail:
2.1.2.7.1.2.1.1.1.2.1. Sa'ad bin Mua'dz bin 'Abd al-Asyhal
↳Baca detail:
Pada beliau ini ada cerita yang menarik ketika Mush'ab bin Umair al-Abdary (duta Rasulullah untuk Madinah) mengajaknya masuk Islam. [Hal: 200-203]
2.1.2.7.1.2.1.1.1.3.1. Hudhair bin Sammak
2.1.2.7.1.2.1.1.1.3.1.1. Usaid bin Hudhair bin Sammak bin 'Abd al-Asyhal
↳Baca detail:
Beliau adalah salah satu yang ikut serta Bai'at Aqabah Kedua Kubro pada tahun 13 kenabian yaitu 70 kaum Muslimin dari Madinah. [Hal: 204-210]
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
2.1.2.7.1.2.1.1.2.1. 'Amr bin 'Auf
2.1.2.7.1.2.1.1.2.1.1. Sa'idah bin 'Amr
2.1.2.7.1.2.1.1.2.1.1.1. 'Uwaim bin Sa'idah
↳Baca detail:
2.1.2.7.1.2.1.1.3.1. Khaitsamah bin Al-Harits bin Aus
2.1.2.7.1.2.1.1.3.1.1. Sa'd bin Khaitsamah bin Al-Harits bin Aus
↳Baca detail:
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
2.1.2.7.1.2.1.1.4.1. 'Abdul Mundzir bin Zubair bin Aus
2.1.2.7.1.2.1.1.4.1.1. Rifa'ah bin 'Abdul Mundzir bin Zubair bin Aus
↳Baca detail:
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
Ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa sebagai ganti Rifa'ah adalah Abu Al-Haytsam bin At-Tayhan. [Hal: 210, catatan kaki 1]
2.1.2.7.1.2.1.2.1. An-Najjar bin Khazraj
2.1.2.7.1.2.1.2.1.1 'Ads bin An-Najjar
2.1.2.7.1.2.1.2.1.1.1. Zurarah bin 'Ads
2.1.2.7.1.2.1.2.1.1.1.1. As'ad bin Zurarah bin 'Ads bin An-Najjar bin Khazraj
↳Baca detail:
Beliau adalah salah satu dari 12 orang dari Yatsrib yang ikut bai'at Aqabah Pertama pada tahun 12 kenabian di sisi bukit Aqabah di Mina. [Hal: 199]
Beliau adalah salah satu yang ikut serta Bai'at Aqabah Kedua Kubro pada tahun 13 kenabian yaitu 70 kaum Muslimin dari Madinah. [Hal: 204-210]
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
2.1.2.7.1.2.1.2.1.2.1. Al-Harits bin Rifa'ah
2.1.2.7.1.2.1.2.1.2.1.1. 'Auf bin Al-Harits
↳Baca detail:
Beliau adalah salah satu dari 12 orang dari Yatsrib yang ikut bai'at Aqabah Pertama pada tahun 12 kenabian di sisi bukit Aqabah di Mina. [Hal: 199]
2.1.2.7.1.2.1.2.1.3.1. Ibnu 'Afra
↳Baca detail:
Beliau adalah salah satu dari 12 orang dari Yatsrib yang ikut bai'at Aqabah Pertama pada tahun 12 kenabian di sisi bukit Aqabah di Mina. [Hal: 199]
2.1.2.7.1.2.1.2.1.4.1. Mu'adz bin Al-Harits
2.1.2.7.1.2.1.2.1.5. Mazin bin An-Najjar
2.1.2.7.1.2.1.2.1.5.1. Mazin bin An-Najjar
2.1.2.7.1.2.1.2.1.5.1.1. Ka'ab bin Mazin bin An-Najjar
2.1.2.7.1.2.1.2.1.5.1.1.1. Nasibah (Ummu 'Ammar) binti Ka'ab bin Mazin bin An-Najjar
↳Baca detail:
2.1.2.7.1.2.1.2.2.1. Al-'Ajlan bin Zuraiq
2.1.2.7.1.2.1.2.2.1.1. Malik bin Al-'Ajlan
2.1.2.7.1.2.1.2.2.1.1.1. Rafi' bin Malik bin Al-'Ajlan
↳Baca detail:
Beliau adalah salah satu dari 12 orang dari Yatsrib yang ikut bai'at Aqabah Pertama pada tahun 12 kenabian di sisi bukit Aqabah di Mina. [Hal: 199]
Beliau adalah salah satu yang ikut serta Bai'at Aqabah Kedua Kubro pada tahun 13 kenabian yaitu 70 kaum Muslimin dari Madinah. [Hal: 204-210]
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
2.1.2.7.1.2.1.2.2.2.1. Dzakwan bin 'Abd al-Qis
2.1.2.7.1.2.1.2.3. Salamah bin Khazraj
2.1.2.7.1.2.1.2.3.1. Hadidah bin Salamah
2.1.2.7.1.2.1.2.3.1.1. 'Amir bin Hadidah
2.1.2.7.1.2.1.2.3.1.1.1. Quthbah bin 'Amir
↳Baca detail:
Beliau adalah salah satu dari 12 orang dari Yatsrib yang ikut bai'at Aqabah Pertama pada tahun 12 kenabian di sisi bukit Aqabah di Mina. [Hal: 199]
2.1.2.7.1.2.1.2.3.2.1. Asma' (Ummu Mani') binti 'Amr bin Salamah
↳Baca detail:
2.1.2.7.1.2.1.2.4.1. Haram bin Ka'ab
2.1.2.7.1.2.1.2.4.1.1. Naby bin Haram
2.1.2.7.1.2.1.2.4.1.1.1. Amir bin Naby
2.1.2.7.1.2.1.2.4.1.1.1.1. 'Uqbah bin Amir
↳Baca detail:
Beliau adalah salah satu dari 12 orang dari Yatsrib yang ikut bai'at Aqabah Pertama pada tahun 12 kenabian di sisi bukit Aqabah di Mina. [Hal: 199]
2.1.2.7.1.2.1.2.5.1. 'Ubaid bin Ghanam
2.1.2.7.1.2.1.2.5.1.1. Ri'ab bin 'Ubaid
2.1.2.7.1.2.1.2.5.1.1.1. Abdullah bin Ri'ab
2.1.2.7.1.2.1.2.5.1.1.1.1. Jabir bin Abdullah
↳Baca detail:
Beliau tidak ikut bai'at Aqabah Pertama.
2.1.2.7.1.2.1.2.5.2.1. Ash-Shamit bin Qais
2.1.2.7.1.2.1.2.5.2.1.1 Ubadah bin Ash-Shamit bin Qais
↳Baca detail:
Beliaulah sahabat yang meriwayatkan hadits tentang Bai'at Aqabah yaitu yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari.
Beliau adalah salah satu yang ikut serta Bai'at Aqabah Kedua Kubro pada tahun 13 kenabian yaitu 70 kaum Muslimin dari Madinah. [Hal: 204-210]
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
2.1.2.7.1.2.1.2.5.3.1. Yazid bin Tsa'labah
↳Baca detail:
2.1.2.7.1.2.1.2.5.3.2.1. Abdullah bin Rawahah bin Tsa'labah
↳Baca detail:
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
2.1.2.7.1.2.1.2.6.1. Nadhlah bin Salim
2.1.2.7.1.2.1.2.6.1.1. 'Ubadah bin Nadhlah
2.1.2.7.1.2.1.2.6.1.1.1. Al-Abbas bin 'Ubadah
↳Baca detail:
Beliau adalah salah satu yang ikut serta Bai'at Aqabah Kedua Kubro pada tahun 13 kenabian yaitu 70 kaum Muslimin dari Madinah. [Hal: 204-210]
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
Beliau juga yang berkata pada malam Bai'at Aqabah Kedua Kubro dengan berkata, "Demi Dzat Yang mengutusmu dengan kebenaran, jika engkau menghendaki, maka kami besok akan menggempur penduduk Mina dengan pedang-pedang kami ini". Lantas Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Kita belum diperintahkan demikian, akan tetapi kembalilah kalian ke barak masing-masing"
2.1.2.7.1.2.1.2.7.1. Ar-Rabi' bin 'Amr bin Khazraj
2.1.2.7.1.2.1.2.7.1.1. Sa'd bin Ar-Rabi' bin 'Amr bin Khazraj
↳Baca detail:
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
2.1.2.7.1.2.1.2.8.1. Ma'rur bin Shakhr bin Khazraj
2.1.2.7.1.2.1.2.8.1.1. Al-Bara' bin Ma'rur bin Shakhr bin Khazraj
↳Baca detail:
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
2.1.2.7.1.2.1.2.9.1. 'Amr bin Haram bin Khazraj
2.1.2.7.1.2.1.2.9.1.1. Abdullah bin 'Amr bin Haram bin Khazraj
↳Baca detail:
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
2.1.2.7.1.2.1.2.10. Dulaim bin Khazraj
2.1.2.7.1.2.1.2.10.1. 'Ubadah Dulaim bin Khazraj
2.1.2.7.1.2.1.2.10.1.1. Sa'd bin 'Ubadah Dulaim bin Khazraj
↳Baca detail:
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
2.1.2.7.1.2.1.2.11.1. 'Amr bin Khunais bin Khazraj
2.1.2.7.1.2.1.2.11.1.1. Al-Mundzir bin 'Amr bin Khunais bin Khazraj
↳Baca detail:
Beliau juga terpilih sebagai salah satu dari 12 pemimpin yang bertanggungjawab pada kaumnya atas pelaksanaan poin-poin Bai'at Aqabah Kedua Kubro.
↳Baca detail:
Haritsah bin 'Amr pindah ke Marr Azh-Zhahran, menguasai tanah suci dan mendiami Makkah selama 300 tahun serta mengekstradisi penduduk aslinya yaitu suku-suku Jurhum.
↳Baca detail:
Disebutkan 'Amr bin Luhay mempunyai pembantu (khadam) dari Jin. Jin ini memberitahukan kepadanya bahwa berhala-berhala kaum Nuh (Wud, Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nash) ada terpendam di Jeddah, maka dia datang kesana dan menelusuri jejaknya, lalu membawanya ke Tihamah.
Ketika Rasulullah menaklukan Makkah maka ada 360 berhala di dalam Ka'bah dan semuanya dikeluarkan dari Masjid dan dibakar oleh Rasulullah.
Berikut link tentang pembahasan 'Amr bin Luhay dari ustadz DR. Firanda Andirja, Lc, MA:
https://firanda.com/1808-sirah-nabi-5-kondisi-keagamaan-sebelum-diutusnya-nabi-muhammad.html
Keemiran Hijaz.
2.1.2.7.1.3.1. Hulail bin Habasyiah
2.1.2.7.1.3.1.1. Putri binti Hulail
↳Baca detail:
↳Baca detail:
↳Baca detail:
3. Kaum Musta'ribah
3.1. Nabi Ibrahim Alaihissalam
↳Baca detail:
Nabi Ibrahim Alaihissalam hijrah dari Kufah menuju Haran atau Hirran. Setelah itu menuju ke Palestina yang kemudian beliau jadikan sebagai markas dakwah beliau. Beliau banyak melakukan perjalanan ke pelosok negeri ini dan selainnya. Beliau pernah mengunjungi Mesir. Fir'aun (sebutan bagi penguasa Mesir atau sering disebut Ramses) kala itu berupaya memperdaya dan berniat buruk terhadap istri beliau yaitu Sarah. Namun Allah membalasa tipu dayanya dan menjadikannya senjata makan tuan. Maka sadarlah Fir'aun betapa kedekatan hubungan Sarah dengan Allah hingga akhirnya ia jadikan anaknya (Hajar) sebagai abdi Sarah. Hal itu dia lakukan sebagai ungkapan pengakuannya terhadap keutamaan Sarah, kemudian Hajar dikawinkan oleh Sarah dengan Ibrahim Alaihissalam.
Demikian seterusnya cerita tentang Nabi Ibrahim dan Ismail dan akan saya (Abu Zaid) ringkas saja.
Ibrahim Alaihissalam kembali ke Palestina dan dikaruniakan seorang anak bernama Ismail dari hasil pernikahannya dengan Hajar.
Kemudian Nabi Ibrahim membawa Ismail dan Hajar ke Hijaz dan menenpatkan mereka di suatu lembah gersang dan tandus di sisi Baitul Haram. Hajar dan Ismail ditempatkan di dalam tenda di atas mata air zamzam, bagian atas masjid. Dan seterusnya... sampai datangnya kabilah Jurhum kedua dari Yaman dan bermukim di Makkah atas ijin ibu Ismail yaitu Hajar.
↳Baca detail:
Keemiran Hijaz.
Ismail menikah dengan putri salah satu suku Jurhum kemudian diceraikan atas permintaan ayahnya yaitu Nabi Ibrahim Alaihissalam yaitu dengan memberi isyarat bahwa palang pintu rumah Ismail harus diganti. Kemudian Ismail menikah lagi dengan putri Madhdhadh bin 'Amr yaitu sesepuh dan pemuka kabilah Jurhum. Perkawinan kedua ini, mereka berdua dikarunikan 12 orang anak dan semuanya laki-laki dan mereka inilah menjadi 12 kabilah yang semuanya menetap di Makkah. Dan pencaharian pokok mereka adalah berdagang. Ismail menjadi pemimpin kota Makkah dan menangani urusan Ka'bah sepanjang hidupnya. Beliau meninggal pada usia 137 tahun. Setelah meninggal maka kepemimpinan diteruskan oleh kedua anaknya yaitu Nabit dan Qaidar. alu sepeninggal keduanya maka kepemimpinan Makkah dipegang oleh kakek mereka yaitu Madhdhadh bin 'Amr al-Jurhummiyah sampai datang serangan Bukhtanashshar yang terjadi di Dzat 'Irq (miqat haji) pada tahun 587SM.
Anak keturunan Ismail yaitu:
3.1.1.1.1... Al-Anbath
↳Baca detail:
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1. Ma'd bin 'Adnan @20
3.1.1.2.1.1.1... Nizar bin Ma'd @19
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.2. Anmar bin Nizar
3.1.1.2.1.1.1.3. Rabi'ah bin Nizar
3.1.1.2.1.1.1.3.1. Asad bin Rabi'ah
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1. Judailah bin Asad bin Rabi'ah
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1. Da'mi bin Judailah bin Asad
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1. Qushay bin Da'mi bin Judailah
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1. Hanab bin Qushay bin Da'mi
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1. Qasith bin Hanab bin Qushay
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1. Wail bin Qasith bin Hanab
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1. Bakar bin Wail bin Qasith
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Ali bin Bakar bin Wail
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Sha'b bin Ali bin Bakar
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Ukabah bin Sha'b bin Ali
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Tsa'labah bin Ukabah bin Sha'b
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Dzahl bin Tsa'labah bin' Ukabah
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Syaiban bin Dzahl bin Tsa'labah
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Mazin bin Syaiban bin Dzahl
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Qasath bin Mazin bin Syaiban
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Auf bin Qasath bin Mazin
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Anas bin Auf bin Qasath
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Abdillah bin Anas bin Auf
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Hayyan bin Abdillah bin Anas
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Abdillah bin Hayyan bin Abdillah
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Idris bin Abdillah bin Hayyan
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Asad bin Idris bin Abdillah
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Hilal bin Asad bin Idris
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Hambal bin Hilal bin Asad
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Muhammad bin Hambal bin Hilal
3.1.1.2.1.1.1.3.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Ahmad bin Muhammad bin Hambal (Imam Ahmad bin Hambal)
↳Baca detail:
Nama dan nasabnya:
Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad bin Idris bin Abdillah bin Hayyan bin Abdillah bin Anas bin Auf bin Qasath bin Mazin bin Syaiban bin Dzahl bin Tsa'labah bin' Ukabah bin Sha'b bin Ali bin Bakar bin Wail bin Qasith bin Hanab bin Qushay bin Da'mi bin Judailah bin Asad bin Rabi'ah bin Nizar bin Ma'd bin 'Adnan.
Imam Ahmad bin Hambal bertemu dengan nasab Rasulullah di Nizar bin Ma'd bin Adnan.
Imam Ahmad adalah keturunan Arab asli dengan garis keturunan yang shahih.
Imam Ahmad bin Hambal lahir di Baghdad pada bulan Rabiul Awal tahun 164 Hijriyyah.
Ayah Imam Ahmad yaitu Muhammad adalah seorang Walikota daerah Sarkhas dan salah seorang anak penyeru Daulah Abbasiyah. Ayahnya yakni Muhammad meninggal pada tahun 179 Hijriyyah.
3.1.1.2.1.1.1.3.2. Anzah bin Rabi'ah
3.1.1.2.1.1.1.3.3. Abdul-Qais bin Rabi'ah
3.1.1.2.1.1.1.3.4. Wail bin Rabi'ah
3.1.1.2.1.1.1.3.4.1. Bakr bin Wail
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.3.4.1.1.1. Sha'b bin Ali
3.1.1.2.1.1.1.3.4.1.1.1.1. Hanifah bin Sha'b
↳Baca detail:
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.3.1. Dan lain-lainnya
3.1.1.2.1.1.1.4. Mudhar bin Nizar @18
3.1.1.2.1.1.1.4.1. Qais 'Ailan bin Mudhar
↳Baca detail:
Setelah perang tersebut maka terjadilah Hilful Fudhul yaitu perjanjian kebulatan tekad/sumpah setia pada bulan Dzulqa'dah di suatu bulan haram. Isi dari perjanjian itu adalah bahwa mereka berjanji akan membela siapa pun yang terdzolimi di Makkah baik penduduk asli maupun pendatang sampai yang terdzolimi mendapatkan haknya. Perjanjian tersebut dilaksanakan di kediaman Abdullah bin Jad'an at-Taimiy
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.1.3... Bani Ghathafan
3.1.1.2.1.1.1.4.1.3.1... 'Abs
3.1.1.2.1.1.1.4.1.3.2... Dzubyan
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.1.3.4... 'Ashr
3.1.1.2.1.1.1.4.1.3.4.1. Ghany bin 'Ashr
3.1.1.2.1.1.1.4.2. Ilyas bin Mudhar @17
3.1.1.2.1.1.1.4.2.1. Mudrikah ('Amir) @16
3.1.1.2.1.1.1.4.2.1.1. Hudzail bin Mudrikah
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2. Khuzaimah bin Mudrikah @15
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.1. Bani Asad bin Khuzaimah
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1. An-Nadzr bin Kinanah @13
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1. Malik bin An-Nadzr @12
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1. Fihr (Quraisy) bin Malik @11
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1. Lu'ay bin Ghalib @9
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1. Ka'ab bin Lu'ay @8
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1. 'Adiy bin Ka'ab
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1.1. Razah bin 'Adiy
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Qarth bin Razah
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Abdulllah bin Qarth
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Riyah bin Abdulllah
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Abdul Uzza bin Riyah
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Nufail bin Abdul Uzza
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Khattab bin Nufail
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Umar bin Khattab
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.2. 'Amr bin Nufail
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.2.1. Zaid bin 'Amr
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.2.1.1. Sa'id bin Zaid
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1. Tamim bin Murrah
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1.1.1. Amr bin Al-Harits Al-Ashbahi Al-Humairi
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1.1.1.1. Khutsail bin Amr bin Al-Harits Al-Ashbahi Al-Humairi
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1.1.1.1.1. Ghaiman bin Khutsail bin Amr
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1.1.1.1.1.1. Al-Harits bin Ghaiman bin Khutsail
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1.1.1.1.1.1.1. Amr bin Al-Harits bin Ghaiman
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1. Abi Amir bin Amr bin Al-Harits
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Malik bin Abi Amir bin Amr
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Anas bin Malik bin Abi Amir
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1.1. Malik bin Anas bin Malik
↳Baca detail:
Nenek moyang mereka berasal dari Bani Tamim bin Murrah. Malik bin Anas lahir pada tahun 93 Hijriyyah yaitu pada tahun dimana Anas pembantu Rasulullah meninggal.
Malik tumbuh di dalam keluarga yang bahagia dan berkecukupan.
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1.1... Zaid Munah
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.1.1.1. Sa'ad bin Zaid Munah (Hal: 30)
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2. Yaqzhah bin Murrah
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1. Makhzum bin Yaqzhah
↳Baca detail:
Makhzum bin Yaqzhah juga pemegang sistem parlemen Al-Qabbah, yaitu peraturan kemiliteran dan menunggang kuda.
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1.1.1. 'Aidz bin 'Imran
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1.1.1.1. 'Amr bin 'Aidz
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1.1.1.1.1. Fatimah binti 'Amr
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1.1.1.1.2.1. Hazn bin Abi Wahb Ibnu Amr (60 Biografi Ulama Salaf, Hal: 12)
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1.1.1.1.2.1.1. Al-Musayyib bin Hazn (60 Biografi Ulama Salaf, Hal: 12)
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1.1.1.1.2.1.1.1. Said bin Al-Musayyib bin Hazn (60 Biografi Ulama Salaf, Hal: 12)
↳Baca detail:
Beliau dikenal oleh kalangan cendikiawan dan intelektual.
Adz-Dzahabi berkata, Dia dilahirkan pada saat pemerintahaan Khalifah Umar bin Khattab berjalan dua atau empat tahun. (60 Biografi Ulama Salaf, Hal: 10)
Dari Abdul Hakim bin Abdullah bin Farwah dia berkata, Said biin Al-Musayyib meninggal dunia di Madinah pada tahun 94 Hijriyyah pada masa pemerintahaan Khalifah al-Walid bin Abdul Malik, Yaitu beliau berumur 75 tahun. (60 Biografi Ulama Salaf, Hal: 28-29)
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1.2... Mughirah bin Makhzum
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1.2.1. Hisyam bin Mughirah
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1.2.1.1. Amr (Abu Jahal) bin Hisyam
↳Baca detail:
↳Baca detail:
Dan Al-Walid Al-Mughirah ini juga turun 16 ayat Al-Quran dari surah Al-Muddatsir yaitu ayat 11-26. Yaitu ketika dia dan kaum Quraisy berkumpul di rumahnya melakukan sidang majelis pertama dalam upaya menghalangi jamaah haji agar tidak mendengar dakwah Rasulullah dan sepakat untuk mengatakan bahwa Rasulullah adalah seorang penyihir jika nanti jama'ah haji datang ke Makkah.
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1.2.2.2. Imarah bin Walid
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.2.1.3.1. Abu Salamah bin Abdul Asad (Hal:71)
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.4. Taim bin Murrah
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.4.1.1. Ka'ab bin Sa'ad
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.4.1.1.1. 'Amr bin Ka'ab
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.4.1.1.1.1. Amir bin 'Amr
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.4.1.1.1.1.1. Utsman (Abu Quhafah) bin Amir
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.4.1.1.1.1.1.1. Abdullah (Abu Bakar Ash-Shiddiq) bin Utsman
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.4.1.1.1.2.1. Ubaidillah bin Utsman
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.4.1.1.1.2.1.1. Thalhah bin Ubaidillah
↳Baca detail:
↳Baca detail:
↳Baca detail:
↳Baca detail:
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.7.1.1. al-'Ash bin Wail
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1. Zahrah bin Kilab bin Murrah
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.1. Abdul Manaf bin Zahrah bin Kilab
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.1.1. Wahab bin Abdul Manaf bin Zahrah
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.1.1.1. Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.1.2.1. Abi Waqqas (Malik) bin Uhaib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.1.2.1.1. Sa'ad bin Abi Waqqas (Malik) al-Quraisy az-Zuhriy
↳Baca detail:
https://rumaysho.com/27093-saad-bin-abi-waqqash-penunggang-kuda-yang-piawai.html
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.1.2.1.1.1.1. Hafs bin Umar bin Sa'ad bin Abi Waqqas (Malik) al-Quraisy az-Zuhriy
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.1.2.1.1.1.1.1. Abu Bakar bin Hafs bin Umar bin Sa'ad bin Abi Waqqas (Malik) al-Quraisy az-Zuhriy
↳Baca detail:
Sumber: 60 Biografi Ulama Salaf, Syaikh Ahmad Farid, Hal: 41.
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.2.1. Abdi 'Auf bin Abdul Harits
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.2.1.1. 'Auf bin Abdi 'Auf
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.2.1.1.1. 'Abdurrahman bin 'Auf al-Quraisy az-Zuhriy
↳Baca detail:
https://rumaysho.com/26868-abdurrahman-bin-auf-saudagar-sukses-dan-dijamin-masuk-surga.html
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.3.1. Abdillah bin Al-Harits bin Zahrah bin Kilab
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.3.1.1. Syihab bin Abdillah bin Al-Harits bin Zahrah bin Kilab
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.3.1.1.1. Abdillah bin Syihab bin Abdillah bin Al-Harits bin Zahrah bin Kilab
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.3.1.1.1.1. Muslim bin Abdillah bin Syihab bin Abdillah bin Al-Harits bin Zahrah bin Kilab
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.1.3.1.1.1.1.1. Muhammad bin Muslim bin Abdillah bin Syihab bin Abdillah bin Al-Harits bin Zahrah bin Kilab
↳Baca detail:
Beliau terkenal dengan sebutan nama Imam Az-Zuhri.
↳Baca detail:
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.2.1. Asad bin Abdul Uzza
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.2.1.1.1. Awwam bin Khuwailid
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.2.1.1.1.1. Zubair bin Awwam
↳Baca detail:
https://almanhaj.or.id/3800-keberanian-az-zubeir-bin-awwam-radhiyallahu-anhu.html
https://rumaysho.com/26853-zubair-bin-al-awwam-dikenal-sebagai-hawariyyun.html
Az-Zubair bin A-Awwam menikah dengan Asma' binti Abu Bakar Shiddiq Radhiallaahuma.
Sumber: 60 Biografi Ulama Salaf, Syaikh Ahmad Farid, Hal: 40
↳Baca detail:
Urwah adalah salah seorang 7 ulama fikih terkenal Madinah.
Urwah termasuk menantunya Abdullah bin Umar bin Al-Khattab, yaitu menikah dengan Saudah binti Abdullah bin Umar.
Musha'ab bin Abdullah berkata, "Dia dilahirkan setelah 6 tahun sejak kekhalifahan Utsman bin Affan Radhiallaahu".
Murrah berkata, Dia dilahirkan pada tahun 29 Hijriyyah.
Sumber: 60 Biografi Ulama Salaf, Syaikh Ahmad Farid, Hal: 31
Az-Zubair berkata, Urwah meninggal pada usia 67 tahun.
Ibnu Al Madini berkata, Urwah meninggal pada tahun 93 Hijriyyah.
Al-Haitsam dan Al-Waqidi, Abu Ubaidah, Yahya bin Mu'in dan Al-Falas berkata, Urwah meninggal pada tahun 94 Hijriyyah.
Sumber: 60 Biografi Ulama Salaf, Syaikh Ahmad Farid, Hal: 42
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.2.1.1.1.1.1.1.1. Umar bin Abdullah bin Urwah bin Zubair bin Awwam
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.2.1.1.1.1.1.2. Hisyam bin Urwah bin Zubair bin Awwam
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.2.1.1.1.1.2. Ja'far' bin Zubair bin Awwam
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.2.1.1.1.1.2.1. Muhammad bin Ja'far' bin Zubair bin Awwam
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.2.1.1.2. Khadijah binti Khuwailid
↳Baca detail:
“Pada suatu ketika Jibril pernah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil berkata, ‘Wahai Rasulullah, ini dia Khadijah. Ia datang kepada engkau dengan membawa wadah berisi lauk pauk, atau makanan atau minuman.’ ‘Apabila ia datang kepada engkau, maka sampaikanlah salam dari Allah dan dariku kepadanya. Selain itu, beritahukan pula kepadanya bahwa rumahnya di surga terbuat dari emas dan perak, yang di sana tidak ada kebisingan dan kepayahan di dalamnya.’” (HR. Bukhari, no. 3820 dan Muslim, no. 2432)
Sumber https://rumaysho.com/16638-faedah-sirah-nabi-keutamaan-khadijah.html
https://rumaysho.com/16638-faedah-sirah-nabi-keutamaan-khadijah.html
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.2.1.1.3.1. Hakim bin Hizam
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.2.1.2.1. Waraqah bin Naufal
↳Baca detail:
Kemudian tak berapa lama dari itu Waraqah meninggal dunia dan wahyu pu terputus (mengalami masa vakum). (Hal:89)
Maka Abu Zaid mengingatkan dan menasehati diri sendiri dan orang lain yang mau mengambilnya sebagai nasehat bahwa ucapan Waraqah bin Naufal ini bisa menjadi ibrah bagi kita semua. Yaitu setiap kali kita membawa sesuatu atau yang semisal yang telah dibawa oleh para Nabi (yaitu Islam, tentunya Islam yang sesuai dengan wahyu dan bukan selainnya, yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah dan bukan selainnya, dan yang sesuai dengan yang telah difahami dan amalkan oleh para sahabat dan bukan selainnya) maka kita akan mendapatkan perlakuan yang sama seperti Rasulullah, minimal disakiti secara lisan, dicemoah, dianggap aneh, dianggap wahabi dan lain sebagainya. Sejarah pada hari ini telah membuktikan akan hal itu, pengusiran kajian-kajian yang membahas Al-Quran dan Sunnah dengan pemahaman para Sahabat diusir disana sini dan dianggap aneh. Dan bisa kita ambil ibroh bahwa setiap jaman Insya Allah akan sama modelnya, yaitu:
a. Ibroh bahwa ada tipe orang-orang yang seperti Rasulullah (berdakwah amar ma'ruf nahi munkar). Tentunya saat ini tipe mereka adalah para ulama yang berpegang teguh dengan Al-Quran dan Sunnah dengan pemahaman para salafussholeh.
b. Ibroh bahwa ada tipe orang yang seperti Waraqah bin Naufal (yaitu mensupport dan mendukung dan menolong dengan segenap jiwa dan raga amar ma'ruf anhi mungkar jika mampu). Tentunya Waraqah bin Naufal mengetahui secara ilmu bahwa kebenaran ada pada Rasulullah, yaitu dimana saat itu Waraqah bin Naufal adalah seorang penganut agama Nasrani. Dan ini juga menjadi pelajaran bagi umat Nasrani sekarang bahwa pada saat itu Waraqah bin Naufal sebagai orang yang beragama Nasrani yakin bahwa akan ada Nabi setelah Isa Alaihissalam sehingga ia dengan yakin mengatakan bahwa Muhammad akan diusir oleh kaumnya dan bahwa andai ia masih kuat pada saat pengusiran itu maka ia akan menolong Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam. Tentunya saat ini tipe mereka adalah para penuntut ilmu syar'i yang sangat cinta dengan ilmu syar'i tersebut dan mengamalkannya dan ikut juga menolong dakwah tipe pertama di atas.
c. Ibroh bahwa ada tipe orang yang seperti kaumnya Rasulullah yaitu orang-orang yang telah mengusirnya dan tidak suka dengan apa yang dibawa simisal Rasulullah yaitu amar ma'ruf nahi mungkar. Orang-orang Quraisy yang tidak suka dengan apa yang dibawa oleh Rasulullah pada saat itu menentang dan selalu berbuat makar disana sini agar dakwah Rasulullah bisa padam. Namun Allah berkehendak lain yaitu bahwa Allah telah memenangkan Rasulullah dan para sahabatnya dan Allah berjanji akan tetap menjaga agama Islam ini sampai kiamat. Maka dijaman sekarang ini pun demikian, ada saja orang-orang yang seperti ini. Dan tentunya saat ini tipe mereka ini adalah orang-orang yang tidak memiliki ilmu tentang apa itu Islam dan apa itu Sunnah dan apa itu Pemahaman para salfussholeh, sehingga mereka menjadi orang terombang-ambing dipermainkan oleh para provokator yang memang tidak suka dengan Islam atau tidak suka dengan Sunnah.
Maka dari ibroh-ibroh ketiga tipe atas, hendaknya kita berfikir dan berusaha agar kita bisa menjadi tipe yang pertama dan kedua dan jangan menjadi tipe yang ketiga. Sungguh Allah tidak akan pernah lengah dengan semua perbuatan serta niat kita masing-masing. Malaikat disamping kanan kiri kita terus saja mencatat semua hal sampai kita mati dan sampai akhirnya nanti diserahkan dan dibeberkan kepada kita lagi pada hari kiamat kelak.
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.1. Umayyah bin 'Abdu Syams
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.1.1.1. Affan bin Abi Al-Ash bin Umayyah
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.1.1.1.1. Utsman bin Affan
↳Baca detail:
↳Baca detail:
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.1.1.2.1.1.1. Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Al-Hakam bin Abi Al-Ash bin Umayyah
↳Baca detail:
Umar bin Abdul Aziz dilahirkan di Hilwan yaitu nama sebuah daerah di Mesir. Ayahnya seorang pemimpin disana tahun 61 atau 63 Hijriyyah. Ibunya bernama Ummu 'Ashim binti 'Ashim bin Al-Khattab Radhiallaaha.
Sumber: 60 Biografil Ulama Salaf, Syaikh Ahmad Farid, Ha: 61.
Umar bin Abdul Aziz meninggal dunia di Dir Sam'an, pada tanggal 10 atau 5 bulan Rajab tahun 101 Hijriyyah. Saat itu dia genap berusia 39 tahun lebih 6 bulan. Meninggalnya karena meminum racun yang telah direkayasa oleh Bani Umayyah sendiri, karena Umar bin Abdul Aziz dikenal tegas terhadap kedzaliman mereka, mencabut semua kekebalan hukum dan hak istimewa mereka serta memutus sumber dana kekayaan mereka. Dia memang mengabaikan kehati-hatian dan pengamanan pada dirinya.
Sumber: 60 Biografil Ulama Salaf, Syaikh Ahmad Farid, Ha: 61.
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.1.2.1. Abu Sufyan Shyakhr bin Harb bin Umayyah
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.1.2.1.1. Muawiyah bin Abu Sufyan Shyakhr
Referensi: https://almanhaj.or.id/4253-sisi-kehidupan-muawiyah-bin-abi-sufyan-radhiyallahu-anhuma.html
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.1.2.1.2. Ummu Habibah bin Abu Sufyan Shyakhr
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.1.2.1.3. 'Izzah bin Abu Sufyan Shyakhr
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.1.2.2. Ummu Jamil bin Harb bin Umayyah
↳Baca detail:
Ummu Jamil bin Harb bin Umayyah adalah saudara perempuan Abu Sufyan. Suami Ummu Jamil ini adalah Abu Lahab. Yang mana Ummu Jamil ini tidak kalah frekwensi permusuhannya kepada Nabi Muhammad dbanding suaminya Abu Lahab. Dia adalah sosok wanita galak yang selalu mencaci Rasulullah dan bahkan pernah menyerakkan duri dijalan yang dilaluiu oleh Rasulullah dan bahkan di depan pintu rumah Nabi pada malam hari. Ummu Jamil selalu menyebarkan fitnah dan mengarang berita dusta dan berbagai isu dan menyulut api fitnah dan mengobarkan perang membabi buta kepada Nabi. Sehingga Al-Quran menjulukinya sebagai Hammaalatal Hathab (wanita pembawa kayu bakar). Ketika dia mendengar ayat Al-Quran yang turun mengenai dirinya dan suaminya, dia langsung mendatangi Rasulullah yang sedang duduk-duduk bersama Abu Bakar di dekat Ka'bah. Tidak lupa dia membawa segenggam batu di tangannya, namu ketika dia berdiri di depan keduanya, Allah membutakan pandangannya dari Rasulullah sehingga hanya melihat Abu Bakar, lantas berkata, "Wahai Abu Bakar, Mana sahabatmu itu? Aku mendapat berita bahwa dia telah mengejekku. Dmi Allah, andai aku menemuinya, niscaya akan aku tampar mulutnya dengan batu yang digenggamanku ini. Dst.."
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.1.3.1. Uqbah bin Abi Muith bin Umayyah bin 'Abdu Syams
↳Baca detail:
Dan salah satu dari 7 orang yang didoakan kebinasaan oleh Rasulullah. Kemudian tewas pada perang Badr dan dijebloskan ke dalam sumur Badr. Demikian yang dikatakan oleh Ibnu Mas'ud. (Hal: 119).
Uqbah bin Abi Muith bin Umayyah bin 'Abdu Syams ini pernah menginjak-injak tengkuk Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam yang mulia saat Rasulullah sedang sujud sehingga hampir-hampir kedua biji mata beliau keluar. [Hal: 132].
Uqbah bin Abi Muith bin Umayyah bin 'Abdu Syams ini juga pernah melilitkan pakaiannya ke leher Rasulullah dan menariknya dengan kencang. Kemudian Abu Bakar datang dan mencengkeram pundaknya laluu mengenyahkannya dari sisi Nabi seraya berkata, "Apakah kalian akan membunuh seseorang lantaran dia mengatakan, "Rabb-ku adalah Allah?". [Hal: 133].
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.2.1. Utbah bin Rabi'ah bin 'Abdu Syams (Hal: 119) Ini masih belum pasti karena belum tau sumber nasabnya.
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.1.2.2. Syaibah bin Rabi'ah bin 'Abdu Syams (Hal: 119) Ini masih belum pasti karena belum tau sumber nasabnya.
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.2.1. Al-Muthim bin Naufal bin Abdul Manaf
↳Baca detail:
"Dmi Allah, wahai Abu Thalib! Kaummu tetlah berbuat adil terhadapmu dan berupaya untuk membebaskanmu dari hal yang tidak engkau sukai. Jadi apa sebabnya aku lihat engkau tidak mau menerima sesuatupun dari tawaran mereka?" Abu Thalib menjawab, "Demi Allah, kalian bukan berbuat adil terhadapku, akan tetapi engkau telah bersepakat menghinakanku dan mengkonfrontasikanku dengan kaum Quroisy. Karenanya lakukanlah apa yang ingin engkau lakukan."
↳Baca detail:
Dan Hasyim jugalah orang pertama yang memberlakukan dua perjalanan niaga bagi kaum Quraisy yaitu rihlatus syita (perjalanan ke Syam di musim dingin) dan rihlatush shaif (perjalanan ke Yaman di musim panas). Dan dua perjalanan ini diabadikan di dalam Al-Quran dalam surah Quraisy.
Anak-anak Abdul Manaf bermusyawarah siapa yang akan memang Siqayah dan Rifadah, maka yang terpilih adalah Hasyim bin Abdul Manaf.
Hasyim menikahi dengan Salba binti 'Amr yaitu salah satu putri bani 'Adiy bin an-Najjar ketika singgah di Madinah. Kemudian darinya lahir Syaibah (Abdul Muthallib) bin Hasyim. Syaibah artinya uban. Karena tumbuh uban dikepalanya.
↳Baca detail:
a. Dia bermimpi diperintahkan menggali sumur zamzam dan dijelaskan kepadanya dimana letaknya. Dimana sebelumnya, sumur tersebut pernah di tutup oleh suku Jurhum karena kecewa kalah perang dan meninggalkan Makkah menuju Yaman.
b. Setelah zumur zamzam ditemukan maka mulailah berselisih dengan orang-orang Quraisy kemudian diadili oleh seorang dukun wanita dari Bani Sa'ad di pinggiran negeri Syam. Selama perjalan menuju ke sana maka bekal air habis, lalu Allah menurunkan hujan untuk Abdul Muthallib sementara tidak setetes pun tercurah untuk orang-orang Quraisy. Mereka akhirnya mengetahui bahwa urusan zamzam telah dikhususkan untuk Abdul Muthallib sehingga mereka memutuskan untuk pulang kembali ke Makkah. Saat itulah, Abdul Muthallib bernadzar bahwa jika nanti anak laki-lakinya genap 10 maka akan disembelih slah satu dari mereka disisi Ka'bah. Maka singkat ceritanya, Abdul Muthallib tidak jadi menyembelih salah satu anaknya yaitu Abdullah bin Abdul Muthallib dan diganti dengan menyembelih 100 onta.
c. Pasukan Abrahah ash-Shabbah al-Habasyiy mengerahkan 60.000 personel pasukan menuju Ka'bah gara-gara salah seorang bani Kinanah melumuri Geraja megah yang dibuatnya untuk menyaingi Ka'bah agar orang-orang Arab pindah dari Ka'bah ke Gereja yang dibuatnya di Yaman. Personel ini dinamakan dengan pasukan Bergajah yang ingin meluluhlantakkan Ka'bah. Namun ketika pasukan Abrahah sampai di Lembah Mahsir (Wadi Mahsir) yang terletak antara Muzdalifah dan Mina, tiba-tiba Gajahnya berhenti dan duduk. Gajah tidak mau berdiri jika dikendalikan menuju Ka'bah, tapi jika diarahkan ke arah Selatan, Utara atau Timur maka ia mau maju dan berlari kecil. Lalu Allah mengirimkan ke atas mereka burung-burung yang berbondong-bondong sembari melempari mereka dengan batu yang terbuat dari tanah yang terbakar. Lalu Allah menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan ulat. Burung tersebut semisal burung layang-layang (khathathif). Setiap burung melempar tiga buah batu sebesar kerikil, sebuah diparuhnya, dan dua buah di kedua kakinya. Tidaklah lemparan batu itu mengenai seseorang melainkan akan menjadikan anggota badannya berkeping-keping dan binasa. Dan Abrahah sendiri, Allah kirimkan kepadanya satu penyakit yang membuat sendi jari-jemari tangannya tanggal dan berjatuhan satu persatu. Sebelum mencapai Shan'a, Abrahah tak ubahnya seperti seekor anak burung yang dadanya terbelah hingga terlihat jantungnya, untuk kemudian dia roboh tak bernyawa.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada bulan Muharram, 50 hari atau 55 hari (menurut pendapat mayoritas) sebelum kelahiran Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam. Pada kalender Masehi bertepatan pada bulan Februari atau permulaan Maret 571M.
Maka Abu Zaid berpesan kepada manusia semuanya termasuk saya, janganlah menyombongkan diri dihadapan Allah, apalagi sombong ingin meluluhlantakkan Ka'bah yang mana Ka'bah ini akan tetap dijaga oleh Allah Subhanahuwata'ala sampai hari kiamat tiba. Karena Ka'bah ini memang diperuntukkan untuk semua manusia, makanya selama manusia masih ada di muka Bumi, selama itu pula Ka'bah tetap eksis.
Dan sungguh ini adalah suatu mukjizat yang tidak bisa dipungkiri oleh manusia tentang keberadaan Ka'bah ini dan sekaligus mukjizat bagi umat Islam yang tidak dimiliki oleh yang lainnya. Dan sejarah telah membuktikannya. Mau coba merusak? Ya silahkan aja jika mau tanggung resiko.
Dan ini juga sebagai informasi kepada sebagian umat Islam yang sampai saat ini ada yang tidak suka dengan Arab Saudi atau tidak suka dengan cara beragamanya (manhaj/metode beragama) Saudi Arabia, yang mana sering disematkan kata-kata Wahabi dan lainnya kepadanya, JANGANLAH BEGITU, andai engkau tau keutamaan Negeri Saudi dan orang-orangnya, niscaya kalian akan malu telah mencela Arab dan orang-orangnya.
https://tadzkiyatunnufus.blogspot.com/2021/03/allah-menjaga-kabah-sampai-akhir-zaman.html
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.1.1. Abdullah bin Al-Harits
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.3. Abu Thalib bin Abdul Muthallib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.3.1. Ali bin Abu Thalib
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.3.1.1.1. Ali bin Al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.3.1.1.1.1. Muhammad bin Ali bin Al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.3.1.1.1.1.1. Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.3.1.1.1.1.1.1. Ja'far bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Al-Hasan bin Ali bin Abu Thalib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.3.1.2. Al-Husain bin Ali bin Abu Thalib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.3.2. Ummu Hani' binti Abu Thalib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.4. 'Abdullah bin Abdul Muthallib @1
↳Baca detail:
Abdullah dijodohkan dengan seorang gadis bernama Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf bin Zahrah bin Kilab. Aminah waktu itu termasuk wanita idola dikalangan orang-orang Quraisy baik ditilik dari nasab maupun martabatnya. Ayahnya Aminah adalah seorang pemuka dan bangsawan yang bermartabat dari dari Bani Zahrah.
Kemudian membina rumah tanggal di kota Makkah. Tak berapa lama kemudian Abdullah dikirim oleh ayahnya, Abdul Muthallib ke Madinah untuk mengumpulkan (membeli) buah kurma, lalu meninggal disana. Dalam riwayat lain, dia pergi dalam rangka berniaga ke negeri Syam dengan memandu rombongan niaga Quraisy. Kemudian ia singgah di Madinah dalam kondisi sakit dan akhirnya meninggal di sana dan dikuburkan di Dar an-Nabighah al-Ja'diy pada saat itu beliau berusia 25 tahun sebelum kelahiran Rasulullah (ini pendapat mayoritas sejarawan). Adapun pendapat lain adalah meninggal 2 bulan setelah kelahiran Rasulullah. Ketika berita kematiannya sampai ke Makkah, Aminah sang istri meratapi kepergian sang suami dengan untaian syair yang sangat indah dan amat menyentuh:
Seorang cucu Hasyim tiba membawa kebaikan di dekat Bathah'
Keluar mendampingi lahad tanpa suara yang jelas
Rupanya kematian mengundangnya lantas disambutnya
Ia (kematian) tak pernah mendapatkan orang semisal cucu Hasyim
Di saat mereka tengah memikul keranda kematiannya di sore hari
Sahabat-sahabatnya saling bersdesakan untuk melayatnya
Bilalah pemandangan berlebihan itu diperlakukan maut untuknya
Sungguh itu pantas karena dia adalah dermawan dan penuh kasih
Abdullah mewarisi lima ekor onta, sekumpulan kambing, seorang budak wanita dari habasyah bernama barakah yang kunyahnya (nama panggilannya) adalah Ummu Aiman, dialah pengasuh Rasulullah.
↳Baca detail:
Semua putra Rasulullah meninggal dunia dimasa kanak-kanak. Dan semua putrinya hidup pada masa Islam dan memeluk Islam namun meninggal semua ketika Rasulullah masih hidup kecuali Fatimah. Dan Fatimah meninggal dunia 6 bulan setelah Rasulullah wafat.
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.4.1.2. Zainab binti Muhammad
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.4.1.3. Ruqayyah binti Muhammad
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.4.1.4. Ummu Kultsum binti Muhammad
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.4.1.5. Fatimah binti Muhammad
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.4.1.6. 'Abdullah bin Muhammad
↳Baca detail:
↳Baca detail:
↳Baca detail:
↳Baca detail:
↳Baca detail:
Kedua anaknya yaitu 'Utbah dan 'Uthaibah pernah menikahi kedua putri Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Namun tatkala Rasulullah diutus menjadi Rasul, maka Abu lahab emerintahkan kepada kedua anaknya untuk menceraikan kedua putri Rasulullah tersebut dengan kasar dan keras.
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.6.2. 'Uthaibah bin Abdul Uzza (Abu Lahab)
↳Baca detail:
↳Baca detail:
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.8. Al-Muqawwam bin Abdul Muthallib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.9. Shaffar bin Abdul Muthallib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.10. Al-'Abbas bin Abdul Muthallib
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.12. Barrah binti Abdul Muthallib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.13. 'Atikah binti Abdul Muthallib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.14. 'Shaffiyah binti Abdul Muthallib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.15. Arwa binti Abdul Muthallib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.1.16. Umaimah binti Abdul Muthallib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.2. Asad bin Hasyim
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.3. Abu Shaifi bin Hasyim
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.4. Nadhlah bin Hasyim
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.5. Asy-Syifa' binti Hasyim
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.6. Khalidah binti Hasyim
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.7. Dhaifah binti Hasyim
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.8. Ruqayyah binti Hasyim
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.3.9. Jannah binti Hasyim
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.4. Bakr bin Abdul Manaf
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.5. Al-Muthallib bin Abdul Manaf
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.5.1.1. Ubaidah bin Al-Harits bin Al-Muthallib bin Abdul Manaf
↳Baca detail:
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.5.2.1. Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Muthallib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.5.2.1.1. Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Muthallib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.5.2.1.1.1. As-Saib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.5.2.1.1.1.1. Syafi'i bin' As-Saib bin Ubaid bin Abdi Yazid
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.5.2.1.1.1.1.1. Utsman bin Syafi'i bin' As-Saib bin Ubaid
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.5.2.1.1.1.1.1.1. Al-Abbas bin Utsman bin Syafi'i bin' As-Saib
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.5.2.1.1.1.1.1.1.1. Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi'i
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.1.1.1.2.8.2.3.5.2.1.1.1.1.1.1.1.1. Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi'i
↳Baca detail:
Anak-anak Abdul Manaf:
'Abdu Syams bin Abdul Manaf Naufal bin Abdul Manaf Hasyim bin Abdul Manaf Bakr bin Abdul Manaf Al-Muthallib bin Abdul Manaf
Rasulullah dari keturunan Hasyim bin Abdul Manaf sedangkan Imam As-Syafi'i berasal dari keturunan Al-Muthallib bin Abdul Manaf.
Rasulullah bersabda: Seungguhnya keteruanan Al-Muthallib dan keturunan Hasyim adalah satu.
[HR. Al-Bukhari, 6/616, Abu Dawud no:2962, An-NAsa'i: 7/130-131].
Adz-Dzahabi berkata, Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi'i lahir di Gaza pada tahun 150 Hijriyyah (menurut pendapat yang paling shahih), ayahnya meninggal di usia muda. Sehingga ia menjadi yatim ddalam asuhan ibunya.
Beliau lahir di tempat yang mulia yaitu Baitul Maqdis dan besar kota yang mulia yaitu tanah suci Makkah. Beliau juga salah satu murid Imam Malik bin Anas.
Beliau meninggal pada malam Jum'at tahun 204 Hijriyyah.
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.2.1. al-Jarrah bin al-Harits
3.1.1.2.1.1.1.4.2.2.2.2.1.1.1.2.1. 'Amir (Abu Ubaidah) bin al-Jarrah
↳Baca detail:
3.1.1.4. Mibsyam bin Ismail
3.1.1.5. Misyma' bin Ismail
3.1.1.6. Duma bin Ismail
3.1.1.7. Misya bin Ismail
3.1.1.8. Hidad bin Ismail
3.1.1.9. Yutma bin Ismail
3.1.1.10. Yathur bin Ismail
3.1.1.11.Nafis bin Ismail
3.1.1.12. Qaidaman bin Ismail
↳Baca detail:
"Sesungguhnya Allah telah memilih Isma'il dari anak cucu Ibrahim, memilih Kinanah dari anak cucu Isma'il, memilih Quraisy dari anak cucu Bani Kinanah, memilih Bani Hasyim dari keturunan Quraisy dan memilihku dari keturunan Bani Hasyim."
[HR. Muslim]
↳Baca detail:
Didalam kitab kejadian bahwa Ishaq lahir setelah Ismail berumur 13 tahun. Hal:17
Komentar
Posting Komentar