Tadabbur Ayat Al-Quran Al-Anfal: 11 Bagian Kedua

 🌐 WAG Dirosah Islamiyah
Dewan Fatwa Perhimpunan Al-Irsyad

▪🗓 RABU
| 16 Ramadhan 1442 H
| 28 April 2021 M

🎙 Oleh: Ustadz Dr. Musyaffa' Addariny, Lc., M.A. حفظه الله تعالى
📕 Kajian Tematik Ramadhan 1442H

🔈 Audio ke-15
📖 Tadabbur Ayat Al-Quran Al-Anfal: 11 Bagian Kedua

~•~•~•~•~

بسم الله الرحمن الرحيم
 السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ, أَمَّا بَعْدُ
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، فَأِنّ وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.

Jama'ah kaum muslimin dan kaum muslimat yang semoga dimuliakan dan dirahmati oleh Allāh Subhanahu Wa Ta'ala. Alhamdulillah pada kesempatan yang baik ini kita bisa bertemu dalam acara ini.

Acara yang mengajak kita semuanya untuk merenungi firman-firman Allāh Subhanahu Wa Ta'ala. Perkataan yang paling mulia, perkataan yang paling benar, perkataan yang tidak mungkin bengkok sedikitpun, tidak mungkin ada penyimpangan sedikitpun.

Dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas ayat yang ke-11 dari Surat Al-Anfal. Ayat tersebut berbunyi :


إِذْ يُغَشِّيكُمُ ٱلنُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً لِّيُطَهِّرَكُم بِهِۦ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ ٱلشَّيْطَٰنِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ ٱلْأَقْدَامَ

Yang artinya: “Ingatlah ketika Allāh Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan kalian mengantuk, untuk memberikan ketentraman dari Allāh Subhanahu Wa Ta'ala. Dan ingatlah juga ketika Allāh Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan air hujan dari langit kepada kalian, untuk mensucikan kalian dengan hujan tersebut dan untuk menghilangkan gangguan-gangguan syaitan dari diri kalian dan untuk menguatkan hati kalian serta memantapkan langkah kaki kalian.”

Jama'ah kaum muslimin dan kaum muslimat yang semoga dimuliakan dan dirahmati oleh Allāh Subhanahu Wa Ta'ala. Pelajaran yang bisa kita ambil dari ayat ini sangat banyak sekali.

Di antaranya :

1. Pelajaran yang pertama, bahwa ayat ini menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Allāh Subhanahu Wa Ta'Ala kepada hamba-hamba-Nya yang sholeh. Allāh Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan membiarkan mereka. Allāh Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan pertolongan kepada mereka. Allāh Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan taufiq kepada mereka, bagaimana berjalan dalam membela agama Allāh Subhanahu Wa Ta'ala.

Lihatlah kaum muslimin yang ketika itu dalam keadaan yang payah. Mereka kelelahan, mereka juga kelaparan, kehausan. Mereka membutuhkan air, Allāh datangkan air. Mereka butuh agar kelelahan mereka hilang, Allāh datangkan rasa kantuk. Mereka butuh ketenangan hati, Allāh datangkan tidur. Allāh Subhanahu Wa Ta'ala memberikan banyak pertolongan kepada hamba-hamba-Nya yang sholeh.

Dalam kehidupan kita juga demikian. Ketika kita benar-benar menjadi orang yang baik, kita berusaha untuk benar-benar mentaati Allāh, mentaati Rasul-Nya dengan sekuat tenaga.

Maka ketika ada kesulitan-kesulitan dalam kehidupan kita Allāh akan memberikan pertolongan kepada kita. Allāh akan memberikan pertolongan-Nya kepada kita apapun keadaannya. Sebagaimana disebutkan di dalam ayat yang lain. Di dalam QS At-Thalaq ayat 2.


وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allāh Subhanahu Wa Ta'ala, Allāh akan memberikan solusi dalam kehidupannya.”

Memang bertakwa adalah sesuatu yang berat, bertakwa seringkali menjadikan seseorang terjatuh dalam masalah. Apalagi ketika zamannya sudah rusak, ketika keadaan sebagian besar masyarakat jauh dari Islam, orang yang bertakwa biasanya menemui banyak kendala. Tapi jangan sampai kita takut dengan ketakwaan kita. Allāh sudah jamin. Di dalam QS At-Thalaq ayat 2.


وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا
 

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allāh, Allāh akan berikan solusi dalam kehidupannya.”


Masalah rizki juga, jangan sampai kita khawatirkan. Dalam QS At-Thalaq ayat 3.


وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ

“Allāh Subhanahu Wa Ta'ala pasti akan memberikan rizki kepada dia dari jalan yang tidak disangka-sangka.”

Ini pelajaran yang pertama yang sangat penting untuk kita fahami dengan baik. Lihatlah bala tentara Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Lihat para sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Mereka orang-orang yang sederhana tidak ada persiapan untuk perang dari Madinahnya. Mereka mengubah rencana itu ketika di tengah-tengah perjalanan. Sangat sederhana. Mereka juga jumlahnya sedikit.

Tapi lihat bagaimana Allāh Subhanahu Wa Ta'ala memberikan pertolongan-Nya, pertolongan-Nya, pertolongan-Nya kepada mereka, sampai Allāh subhanahu wa ta'ala memenangkan mereka, begitu pula orang-orang yang sholeh akan mendapatkan hal yang sama. Maksudnya akan mendapatkan pertolongan dari Allāh Subhanahu Wa Ta'ala.

2. Pelajaran yang kedua adalah bolehnya kita mengingatkan kebaikan kepada orang yang kita berikan kebaikan. Bolehnya kita mengingatkan kebaikan yang kita berikan kepada orang lain untuk kemaslahatan yang besar.

Lihat di dalam ayat ini Allāh Subhanahu Wa Ta'ala mengingatkan kepada kaum muslimin akan kebaikan yang Allāh berikan kepada mereka ketika itu. Agar mereka bersyukur kepada Allāh Subhanahu Wa Ta'ala. Agar mereka mengingat kebaikan-kebaikan Allāh Subhanahu Wa Ta'Ala kepada mereka. Agar mereka kembali kepada Allāh di saat-saat genting. Karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla-lah yang mampu untuk menolong mereka.

Ketika ini diceritakan oleh Allāh Subhanahu Wa Ta'ala di dalam ayat ini. Maka ini menunjukkan bahwa kita juga demikian. Apabila kita pernah melakukan kebaikan kepada orang lain dan di saat-saat tertentu kita butuh, kita perlu mengingatkan dia akan kebaikan kita kepada dia. Ada mashalat besar di sana, maka dibolehkan.

“Dulukan kamu pernah saya kasih seperti ini, kenapa engkau melakukan sesuatu yang tidak baik kepada saya?” Seperti ini mengingatkan kebaikan. Tapi tujuannya baik.


Agar orang tersebut tidak mendzalimi kita, agar orang tersebut ingat akan jasa-jasa kita, agar orang tersebut mau membantu kita. Tidak ada masalah. Yang penting kita masih menjaga keikhlasan kita. Dan kita tidak mengungkit-ungkit untuk tujuan yang tidak baik.

Ketika misalnya ada sebuah lembaga pendidikan yang selama 20 tahun selalu membantu masyarakatnya misalnya, kemudian setelah itu ternyata masyarakat tersebut ada yang tidak senang dengan lembaga itu. Sebagian dari masyarakat tersebut malah berniat tidak baik terhadap lembaga itu.

Maka lembaga tersebut dibolehkan untuk memberikan atau mengingatkan mereka tentang kebaikan- kebaikannya.

"Bukankah selama ini kami sudah membantu kalian? Coba ini ada dokumentasi dari tahun sekian sampai tahun sekian. Kami selalu menginginkan kebaikan untuk kalian. Kenapa kalian melakukan hal yang seperti ini kepada kami?"

Seperti ini tidak ada masalah. Karena apa? Ada mashalat yang besar di sana. Dan Allāh Subhanahu Wa Ta'ala di dalam Al-Qurān sering mengingatkan kita akan nikmat- nikmat Allāh yang Allāh berikan kepada kita. Tujuannya adalah agar kita kembali kepada Allāh, agar kita sangat bersyukur kepada Allāh Subhanahu Wa Ta'ala.

Demikian yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan kali ini. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi kita semuanya. Mudah-mudahan Allāh berkahi ilmu kita.

Dan mudah-mudahan Allāh Subhanahu Wa Ta'ala memberikan taufiq-Nya kepada kita untuk bisa mengamalkan ilmu ini dengan baik dan mudah. Dan juga bisa menyebarkannya kepada orang lain.


 آمين آمين يارب العالمين
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين . والحمد لله ربّ العالمين .
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

•┈┈┈•◈◉◉◈•┈┈┈•

Komentar